Kuansing, LiputanOnline.com,-Akun media sosial Facebook Beni Dt Bandaro, seorang tokoh masyarakat Kecamatan Singingi, mengunggah informasi tentang aktivitas alat berat jenis excavator di Pulau Kandang, Kelurahan Muara Lembu, Kecamatan Singingi, yang bekerja pada malam tanggal 29 April 2024.

Beni Dt Bandaro dalam unggahannya menyatakan penolakan keras terhadap aktivitas tersebut. Ia telah menyurati pihak terkait di Kecamatan Singingi sejak tahun 2022 dengan alasan adat dan lingkungan.

"Dari perspektif adat, tidak akan ada persetujuan kami. Karena ini menyangkut pengabdian kepada Alam dan PenciptaNya..!," tulis Beni Dt Bandaro.

Kepada media, Beni Dt Bandaro menjelaskan bahwa alat berat excavator tersebut bekerja tidak menentu dan digunakan untuk mengupas tanah di malam hari. Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) juga dilakukan dengan menggunakan dompeng rakik yang beroperasi di malam hari.

"Rakik di siang hari tidak terlihat karena bersembunyi di kanal-kanal yang terhubung dengan sungai besar," ungkap Beni Dt Bandaro.

Beni Dt Bandaro mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dan pihak terkait untuk segera menindaklanjuti aktivitas PETI di Pulau Kandang. Ia juga meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

Sumber: Facebook Beni Dt Bandaro