Jakarta, Liputanonline.com - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin tengah jadi atensi di negaranya setelah berpose sebagai model sampul majalah. Dalam posenya, Sanna tampil dengan busana berbelahan dada rendah.

Sosok Sanna Marin sudah menjadi perhatian sejak dia terpilih sebagai perdana menteri wanita Finlandia. Sanna yang ebelumnya menjabat Menteri Transportasi dan Komunikasi ini diumumkan sebagai perdana menteri Finlandia pada 8 Desember 2019, menggantikan Antti Rinne. Antti mengundurkan diri setelah partainya menyatakan tak lagi memercayainya atas penanganan terhadap aksi mogok massal.

Berikut fakta-fakta mengenai Sanna yang sedang jadi kontroversi karena posenya di majalah Trendi:

Pose dengan Belahan Dada

Rendah tampil di majalah Trendi sebagai model sampulnya untuk bulan Oktober. Majalah itu pun mengunggah hasil pemotretan Sanna Marin di akun Instagram. Dalam foto, wanita 34 tahun itu tampil cantik mengenakan blazer bertekstur dan aksesori. Namun penampilannya ini banyak dikritik karena blazernya memiliki belahan dada rendah. Dan Sanna terlihat tak memakai atasan untuk menutupi bagian dadanya.

"Ya, seorang panutan. Akan lebih jika ia tampil dengan awan tergelap. Menggelikan melihat payudara seorang wanita terlihat tanpa blus. Seseorang yang tahu selera dan gaya," tulis seseorang di kolom komentar dengan sarkastik.

Kritik terhadap Sanna Marin karena busana seksi ini pun mendapat perhatian dari para pendukungnya. Tak sedikit dari mereka yang langsung memberikan dukungan dengan mengunggah foto memakai blazer tanpa atasan dengan tanda pagar #imwithsanna. Tak hanya wanita, beberapa pria dan selebriti juga ikut tren tersebut.

Terpilih Sebagai Perdana Menteri Termuda

Sanna Marin menjadi Perdana Menteri Finlandia setelah dipilih partai Sosial Demokrat yang menaunginya. Menjadi perdana menteri di usia 34 tahun, dia mencetak sejarah sebagai perdana menteri termuda di dunia.

Sanna Marin sendiri merupakan anggota dari partai terbesar dalam koalisi lima partai. Saat diangkat, ibu satu anak ini menyatakan akan membangun kembali kepercayaan publik pada pemerintah.

"Kami memiliki banyak pekerjaan untuk membangun kembali kepercayaan," kata Sanna, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Terjun ke Politik Sejak Muda

Sanna Marin, seperti dikutip dari BBC, terjun ke politik sejak usia 20 tahun. Dia kemudian maju mengikuti pemilihan anggota dewan kota Tampere di usia 22 tahun. Pada 2012 di usia 27 tahun, Sanna terpilih menjadi kepala dewan kota di kampung halamannya, Tampere.

Sanna yang merupakan lulusan S-1 dan S-2 jurusan administrasi dari Universitas Tampere itu menjabat selama empat tahun sebagai kepala dewan kota. Karier politiknya bersama partai SOsial Demokrat terus melesat setelah itu.

Sanna Marin yang menjabat sebagai Perdana Menteri Finlandia baru saja melangsungkan pernikahan. Tepatnya pada Agustus 2020 kemarin, Sanna dinikahi pasangannya Markus Raikkonen. Meski baru menikah, Sanna dan Markus sebenarnya sudah memiliki satu anak dan hidup bersama selama 16 tahun.

"Aku sangat senang dan bersyukur aku bisa berbagai hidupku dengan pria yang aku cintai. Kami telah melihat dan menjalani banyak hal bersama, berbagi kebahagiaan dan kesedihan, dan mendukung satu sama lain saat masa-masa sulit dan diterpa badai," tulis Sanna Marin mengumumkan pernikahannya dengan Markus yang digelar secara intim karena diadakan di tengah pandemi Corona.

Tak Ingin Status Sebagai Ibu Dipermasalahkan

Menjadi pemimpin muda yang juga ibu dan istri, Sanna Marin pernah mengatakan ia berharap jika statusnya tidak akan dipermasalahkan di masa depan. "Dalam setiap posisi aku yang pernah jalani, genderku selalu menjadi titik awal, bahwa aku adalah seorang wanita muda."

"Aku harap itu tidak akan menjadi masalah suatu hari, pertanyaan itu tidak akan ditanyakan. Aku ingin melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Aku tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dari pada pria paruh baya," kata Sanna Marin.

Sumber: Detikcom