PELALAWAN, Liputanonline.com - Ketua Tim Relawan ZONASI (Zukri-Nasar Zomasiga), Samazasa Ndruru beserta sejumlah tokoh masyarakat Pelalawan asal Nias hadiri undangan ngopi bareng dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Pelalawan periode 2021-2026, yakni H.Zukri Misran, SE - H.Nasaruddin, SH, MH.

Pertemuan ngopi bareng itu berlangsung di cafe Boedak Kampoeng yang terletak di Jl. Akasia Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan-Riau, pada pagi Jum'at (11/12/2020).

Rombongan Tim Zonasi, selain Samazasa Ndruru, turut hadir Tokoh Masyarakat asal Nias Sekhiatulo Laia (Talabu Balo Zitehongo), Praeses Resort 60 BNKP Martinus Gulo, S.Th, Pendeta BNKP Jemaat Efrata Pangkalan Kerinci, Pdt. Eforius Waruwu, S.Th, Sekretaris Zonasi Filisona Zai, SE, Wakil Sekretaris Zonasi Rosahati Laia,A.Md, Ketua DPD IKNR Kabupaten Pelalawan beserta para undangan lainnya.

Adapun tujuan pertemuan ngopi bersama itu dilakukan oleh H. Zukri Misran, SE selaku Bupati Kabupaten Pelalawan terpilih adalah untuk menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat Ono Niha (Nias) yang ada di Kabupaten Pelalawan melalui tim Zonasi, atas dukungan yang diberikan kepadanya dan H. Nasaruddin, SH, MH pada Pilkada 9 Desember lalu.

Selain itu, Zukri juga menyampaikan bahwa akan menjadwalkan silahturahmi kepada seluruh tim Zonasi setelah penetapan dari hasil rapat pleno KPUD Kabupaten Pelalawan mendatang.

Dengan kemenangan Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 H. Zukri Misran, SE - H.Nasaruddin, SH, MH ini, Ketua tim relawan Zonasi, Samazasa Ndruru berharap agar ke depannya bupati memperhatikan masyarakat Nias yang ada di Kabupaten Pelalawan.

"Yang terutama, kita berharap kepada pak bupati agar kepentingan-kepentingan Ono Niha secara umum di perhatikan ke depannya," ucap Ketua Zonasi.

Samazasa Ndruru menyampaikan hal demikian dikarenakan masyarakat asal Nias yang ada di Kabupaten Pelalawan memiliki banyak keluhan.

"Keluhan itu terkait kendala-kendala yang sering dihadapi, seperti pengurusan KTP atau surat-menyurat untuk identitas diri yang sangat sulit. Kemudian, masyarakat Ono Niha di Kabupaten Pelalawan dapat dikatakan sekitar 85 persen adalah pekerja buruh di perusahaan-perusahaan, namun banyak yang hak-haknya tidak terpenuhi," tuturnya penuh harap.

Tidak hanya itu, Samazasa juga berharap agar pemerintah di bawah kepemimpinan Zukri-Nasar dapat memberikan kesetaraan sosial pada masyarakat Nias sebagaimana masyarakat Pelalawan pada umumnya.

"Dan ada hal-hal lain, seperti kebutuhan sosial. Misalnya bantuan BLT, PKH dan lain sebagainya seperti yang diterima oleh suku-suku lain. Berdasarkan pantauan kita dari Zonasi, masyarakat Nias di Kabupaten Pelalawan tidak merasakan ataupun mendapatkan bantuan seperti itu. Intinya, kita ingin kesetaraan," ujarnya.

Selanjutnya, ketika ditanya tentang perasaannya dan tim relawan Zonasi setelah kandidat mereka menang, Samazasa mengaku bahwa mereka (Tim ZONASI) sangat bersukacita.

"Perasaan tim Zonasi sangat sukacita. Mengawali memang susah dan mengakhiri sukacita. Kita dari teman-teman Zonasi merasa senang dan bahagia karena usaha kita selama ini sudah berhasil. Berkat kebersamaan dan rasa solidaritas yang telah dibangun selama ini, akhirnya  membuahkan hasil kemenangan," tandasnya dengan wajah berseri-seri.

Seterusnya di saat yang bersamaan, Sekhiatulo Laia, salah seorang tokoh masyarakat Pelalawan asal Nias ketika diwawancarai oleh awak media (red) menegaskan bahwa Tim Relawan Zonasi telah berhasil melaksanakan tugas sebagai Relawan dengan kerjasama tim yang baik dalam upaya dukungan yang maksimal dan bersih dari segala hal yang tidak kita kehendaki.

"Keberhasilan Zonasi ini mutlak atas kerjasama tim tanpa ada embel-embel lain," katanya tanpa beban alias spontan.

Sekhiatulo Laia atau yang akrab disapa Pak Talabu, menambahkan bahwa kemenangan Zukri-Nasar juga tidak terlepas dari keinginan, kerinduan dan harapan masyarakat untuk perubahan di  Kabupaten Pelalawan yang lebih maju ke depannya.(Firman Zalukhu)