SALAMBA:Dorong GAKUM KLHK dan Gakum DLHK Riau dukung Tindakan Masyarakat Sungai Linau
Jumat, 24-09-2021 - 16:15:49 WIB
 |
SALAMBA:Dorong GAKUM KLHK dan Gakum DLHK Riau dukung Tindakan Masyarakat Sungai Linau |
Bengkalis, Liputanonline.com - Masyarakat sungai linau, kecamatan Siak kecil,kabupaten Bengkalis layak di acungi jempol dan perlu didukung dalam rangka pemulihan hutan Negara akibat deforestasi hutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sekitar lebih kurang 300 hektare kawasan hutan kelompok hutan produksi bukit batu di rambah dan dirusak oleh oknum dari luar desa linau.
Kemudian di land clearing untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit, namun tindakan tersebut mendapat perlawanan dari masyarakat Tempatan dengan melakukan kegiatan menanam kembali lahan yang sudah alih fungsi dengan tanaman kehutanan seperti karet, pinang dan mahoni, berdasarkan komunikasi dengan masyarakat sungai linau mereka sudah melakukan penanaman Tanaman Kehutanan sebanyak tiga kali dengan sukarela dan biaya sendiri.
Untuk itu kita mendorong Gakum KLHK dan Gakum DLHK Riau apresiasi tindakan masyarakat tersebut dengan melakukan tindakan terhadap perambah serta mendukung masyarakat sungai linau sebagai percontohan di Propinsi Riau, mereka perlu di bina, sebab mereka berusaha memulihkan hutan negara tanpa pamrih sebut Ir. Ganda Mora. M.Si ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba SALAMBA kepada wartawan Jumat, (24/9/21).
Ketua pemuda Desa Sungai Linau Mantolo kepada wartawan Jumat (24/9/ 21) menyampaikan,"sekitar 50 warga sudah tiga kali melakukan penanaman karet, pinang di lokasi land clearing tersebut, kami termotivasi untuk memulihkan kondisi hutan yang sudah hancur oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab, harapan kita pemerintah melalui kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan menjadikan lahan tersebut,menjadi Perhutanan sosial ataupun HTR sehingga tetap terjaga pemulihan lingkungan serta berdaya ekonomi terhadap masyarakat Tempatan, tidak seperti sekarang lahan di jadikan perkebunan sawit dan diperuntukkan bagi masyarakat luar tanpa melibatkan masyarakat Tempatan, kami tidak akan tinggal diam kita akan berupaya setiap hari Jumat melakukan kegiatan penanaman kembali hingga lahan tersebut pulih kembali dengan tanaman kehutanan kita butuh dukungan moril dari instansi terkait dan juga oleh aktivitas lingkungan, Pungkas Manto.
Tanggapan serupa juga disampaikan oleh salah satu pemuda Tempatan, kami bahu membahu memulihkan kondisi hutan dengan menamani ratusan bibit Karet dan pinang, sebut Royani kepada wartawan Jumat ( 19/9/21), kami memikirkan hari mendatang bila hutan sudah rusak kemungkinan besar akan ada bencana banjir dan bencana kekeringan, maka tanpa dukungan kepala desa setempat kami warga akan terus melakukan penanaman sampai hutan tersebut pulih kembali sebut Royani mengahiri pembicaraan.(**/Ganda)
Komentar Anda :