Puluhan Tahun Merdeka, Dusun Dua Soewe Tidak Tersentuh Pembangunan
Rabu, 06-07-2022 - 23:43:20 WIB
|
Puluhan Tahun Merdeka, Dusun Dua Soewe Tidak Tersentuh Pembangunan |
Nias, Liputanonline.com - Sungguh memilukan, nasib warga Dusun 2 Desa Soewe, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, untuk mempertahankan hidup harus melewati medan berat menempuh beberapa kilometer dengan berjalan kaki sambil memikul hasil kebun untuk dijual guna membeli sembako.
Ratusan Kepala Keluarga (KK) Dusun 2 Desa Soewe, yang hidup di bawah garis kemiskinan mengharapkan kepada Pemerintah, baik dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat untuk memberikan perhatian serius bagi rakyatnya yang selama ini terabaikan dan tidak tersentuh pembangunan agar Kemerdekaan itu dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh masyarakat melalui pembangunan.
"Kami mohon kepada Pemerintah agar memperhatikan nasib kami yang sangat kesulitan dan menyedihkan ini, anak-anak kami tidak mendapat pendidikan yang layak dikarenakan tidak sanggup menempuh jarak yang begitu jauh dengan berjalan kaki, puluhan tahun Indonesia tercinta ini Merdeka namun kami tidak ada merasakan Kemerdekaan itu," katanya.
Warga sangat merindukan adanya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk mengurangi kesulitan yang dialami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta anak-anak boleh mendapatkan pendidikan yang layak.
"Guna memperjuangkan kelangsungan hidup, anak-anak kami terpaksa putus sekolah untuk membantu kami bekerja mencari nafkah walaupun apa adanya asalkan kami tidak mati kelaparan, itu sja sudah cukup bagi kami," ucap Aro Gulo salah seorang warga kepada awak media liputanonline.com, Jumat (01/07/202).
Diketahui bahwa di Dusun 2 Desa Soewe terdapat sebuah gereja yang telah berdiri jauh sebelum Indonesia Merdeka dan telah berusaha membantu anak-anak untuk mendapatkan pendidikan dengan mendirikan sebuah Satuan Paud Sejenis (SPS) Paud Jemaat BNKP Saewe namun terancam gagal dikarenakan anak-anak tidak ada minat untuk bersekolah dan orangtua juga tidak begitu peduli akan pendidikan anak karena kondisi perekonomian yang begitu sulit.
Pendeta Jemaat BNKP Saewe Pdt. Y. Telaumbanua S.Th merasa prihatin dengan situasi dan kondisi yang dialami warga Dusun 2 Soewe yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Sangat disayangkan, SPS Paud Jemaat BNKP Saewe terancam kita tutup dikarenakan kurangnya minat anak-anak untuk bersekolah, padahal tujuan pendirian SPS Paud untuk membantu anak mendapat pendidikan," tukasnya.
Lanjutnya, kita berdoa dan berharap semoga kedepannya pemerintah memperhatikan wilayah Dusun 2 yang selama ini luput dari perhatian sehingga perekonomian masyarakat meningkat yang selama ini terpuruk akibat infrastruktur tidak memadai.
"Kita doakan dan selalu optimis bahwa para pemimpin di Negeri ini akan tersentuh hatinya untuk membantu memperjuangkan kerinduan hati warganya," pungkas Pdt.Y.Telaumbanua S.Th. (Ardin)
Komentar Anda :