Harga Beras Naik di Rohil, Akibatnya Gagal Panen
Senin, 25-09-2023 - 17:50:00 WIB
|
Harga Beras Naik di Rohil, Akibatnya Gagal Panen |
Rohil - Liputanonline.com - Cuaca yang tak menentu di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), khususnya di Kecamatan Bangko, telah menyebabkan kegagalan panen yang merugikan para petani. Banyak tanaman padi yang mati sebelum memasuki musim panen, berdampak signifikan pada perekonomian lokal dengan harga beras yang melambung tinggi dari Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Dalam upaya membantu masyarakat yang terdampak, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) setempat berkolaborasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Alhamdulillah kita dibantu oleh mitra Bulog dengan membentuk setidaknya lima rumah pangan kita (RPK). Setiap RPK menerima 1 ton beras setiap minggunya," kata Kadisperindagsar Rohil, H Mursal, melalui Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Delta Norantika, Minggu (23/9/2023) di Bagansiapiapi.
Delta juga mencatat bahwa harga beras dari Bulog mengalami kenaikan, dari Rp9.950 per kilogram menjadi Rp11.500 per kilogram. Namun, harga ini masih terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Delta, beberapa negara saat ini membatasi ekspor beras mereka untuk mengamankan ketahanan pangan di tengah ketidakpastian cuaca. Indonesia, sebagai salah satu pengekspor beras besar, juga merasakan dampaknya.
"Ketersediaan stok beras dari Bulog berasal dari negara seperti myanmar, thailand, vietnam, bahkan india. Namun, karena pembatasan oleh PBB, kita menghadapi penurunan dalam pasokan beras impor," jelas Delta.
Delta juga menjelaskan, kenaikan harga beras lokal telah terjadi sejak Januari 2023, sementara harga beras Bulog mulai naik pada tanggal 1 September 2023.
Untuk mengatasi kesulitan pasokan beras, mereka membentuk mitra Bulog dengan mendirikan lima RPK di Kecamatan Bangko, Rimba Melintang, Tanah Putih, Kubu dan Kubu Babussalam (Kuba). Jika diperlukan, jumlah RPK dapat ditingkatkan untuk kecamatan lainnya.
"Yang jelas, ini benar-benar untuk masyarakat dan bukan untuk tujuan bisnis atau penjualan kembali. Ini adalah bantuan nyata untuk masyarakat," tegas Delta.
Meskipun setiap RPK biasanya menerima 5 ton beras, keterbatasan impor mengakibatkan mereka hanya menerima 1 ton beras setiap minggu.
Delta mengakui, 1 ton beras per minggu masih jauh dari mencukupi kebutuhan. Namun, mereka memiliki stok beras yang cukup di kabupaten, hanya saja harganya yang tinggi.
"Dengan mitra Bulog ini, kita dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan beras dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga beras lokal," tambah Delta.
Selain itu, di Pasar Datuk Rubiah, Bulog memberikan 2 ton beras setiap minggunya, yang dibagikan kepada setiap Kartu Keluarga (KK) dengan harga Rp57.500 per karung berisi 5 kilogram.
Ini berarti sekitar 400 karung beras tersedia di Kecamatan Bangko, membantu masyarakat dalam mengatasi krisis harga beras.
"Pasar datuk rubiah ini termasuk dalam sistem pemantauan pasar dan kebutuhan bahan pokok kementerian perdagangan RI, yang kami laporkan setiap hari selama jam kerja," tutupnya.
Editor: Redaksi
Komentar Anda :